A. Definisi
Kekuasaan yang Memaksa
Kelompok melakukan tekanan terhadap
anggota yang menyimpang. Biasanya tekanan itu bergerak melampaui beberapa
tahap, dari pertukaran pendapat yang rasional, kemudian bujuk-rayu yang
bersifat emosional, kemudian penyerangan dan akhirnya adalah pemotongan si
penyimpangan dari kelompok. Tetapi proses itu biasanya tidak bersifat tak
terduga ataupun kejam. Dipandang dari segi kelompok mereka melakukan tekanan
dalam usaha mereka untuk mempertahankan kekompakan dan menyelesaikan pekerjaan
kelompok.
Tekanan kelompok paling besar berperan
ketika si penyimpang merasa bahwa ia berada sendirian. Apabila ia mendapat
sesuatu dukungan yang minimal sekalipun. Maka ia akan dapat mempertahankan diri
secara lebih efektif. Dan meskipun seorang penyimpang yang kuat akan mempunyai
kesempatan yang lebih baik untuk menang ketimbang penyimpang yang lemah, tak
seorang pun menyimpang akan mampu menggoyahkan terlalu cepat dan terlalu jauh
sebuah kelompok yang kompak dan kemudian meloloskan diri dari mereka.
Adalah jelas bahwa adanya penyimpangan
akan membuat kelompok berpikir sekalipun menyimpang tersebut tidak merubah
pendapat kelompok. Tetapi kita perlu memperhalus dua pendapat yang lazim
tentang penyimpangan. Pertama adalah pandangan bahwa bagaimanapun juga
ketidaksesuaian di dalam kelompok adalah lebih baik daripada kesesuaian. Kita
harus ingat bahwa banyak karya dunia yang hanya dapat di selesaikan dengan
penyesuaian diri terhadap standar yang telah disetujui bersama. Kedua adalah
pandangan bahwa kelompok mematikan individualitas dengan cara menekan individu
untuk menyesuaikan diri dengan berperilaku sebagai diri sendiri apabila posisi
dan keanggotaan kita di dalam terasing dan tidak mendapat dukungan.
B.
Taktik
Kekuasaan yang Memaksa
Taktik kekuasaan imbangan tidak perlu tidak
syah (illegal) meskipun hal amoral sering terlihat oleh korban-korban bahwa
taktik tersebut sebagai “tidak syah” atau “tidak jujur”. Dan perhatikan bahwa
penggunaan dari setiap taktik tertentu yang menakjubkan hanyalah berlangsung
sebentar saja. Sekali pihak lain belajar untuk menduga adanya hal tersebut,
pertahanan untuk menghadapinya biasanya dapat dibuat dengan seada-adanya.
Tetapi prosesnya adalah dinamis. Jika pertahanan saya terkena oleh suatu
undang-undang yang menetapkan larangan berkumpulnya lebih dari lima orang di
depan tangga gedung pemerintah, kemungkinan dapat terjadi dua hal. Pertama,
pertemuan yang kreatif tentang taktik-taktik baru yang menakjubkan, dank e dua,
“pembebasan” diri dari pihak lain dengan jalan ke luar dari undang-undang kearah
gerilya atau teroris melawan pihak yang tidak dapat dihadapi dengan pertahanan
yang “syah”.
Kekuasaan disini adalah kekuasaan yang
diperoleh seseorang menurt jabatannya, dan dipergunakan untuk tujuan diri
sendiri atau kelompoknya atau kelompoknya hanya selama kekuasaan itu berlaku.
Disini, kita memusatkan perhatian kepasa selama kekuasaan itu berlaku. Disini,
kita memusatkan perhatian kepada kekuasaan memaksa – yaitu pemerasan, tekanan,
ancaman – yang merupakan taktik kekuasaan yang sering kita pandangannya
C.
Kekuasaan
Sebagai Pengurangan
Kita tidak perlu mengingatkan pembaca
bahwa banyak dari pengaruh yang dpraktekkan di dunia mengambil bentuk
pemerasan. Terror (perbuatan sewenang-wenang) dan ancaman. Taktik kekuasaan
yang memaksa semacam itu biasanya bergantung kepada pengurangan (atau ancaman
pengurangan) terhadap sarana-sarana pemuasan kebutuhan orang lain, disertai
dengan suatu tuntutan perubahan perilaku.
Negara yang kuat mengumpulkan
pasukan-pasukannya pada perbatasan dengan Negara yang lemah dan berkata, “kami
akan menyerbu anda, kecuali bila anda mengembalikan daerah tersebut (yang,
tentu saja, secara historis adalah hak kami)”. Perampokan bersenjata menuntut,
“bila anda ingin hidup, serahkan uang anda.”.
Tetapi perhatikanlah: “Datanglah bekerja
tepat pada waktunya, “kata sang supervisorm “kalau tidak anda akan dipecat.”
Hal seperti itu juga merupakan penggunaan kekuasaan yang bersifat mengurangi
(reductive power).
Sumber: Leavitt, J Harold. (1997). Psikologi manajemen. Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar