Minggu, 13 Maret 2016

Terapi Psikoanalisis

A.    Pengertian Psikoanalisis
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Sigmund Freud sendiri dilahirkan di Moravia pada tanggal 6 Mei 1856 dan meninggal di London pada tanggal 23 September 1939. Pada mulanya istilah psikoanalisis hanya dipergunakan dalam hubungan dengan Freud saja, sehingga "psikoanalisis" dan "psikoanalisis" Freud sama artinya. Bila beberapa pengikut Freud dikemudian hari menyimpang dari ajarannya dan menempuh jalan sendiri-sendiri, mereka juga meninggalkan istilah psikoanalisis dan memilih suatu nama baru untuk menunjukan ajaran mereka. Contoh yang terkenal adalah Carl Gustav Jung dan Alfred Adler, yang menciptakan nama "psikologi analitis" (bahasa Inggrisanalitycal psychology) dan "psikologi individual" (bahasa Inggrisindividual psychology) bagi ajaran masing-masing.
Psikoanalisis memiliki tiga penerapan :
1.      Suatu metoda penelitian dari pikiran.
2.      Suatu ilmu pengetahuan sistematis mengenai perilaku manusia.
3.      Suatu metoda perlakuan terhadap penyakit psikologis atau emosional.
Dalam cakupan yang luas dari psikoanalisis ada setidaknya 20 orientasi teoretis yang mendasari teori tentang pemahaman aktivitas mental manusia dan perkembangan manusia. Berbagai pendekatan dalam perlakuan yang disebut "psikoanalitis" berbeda-beda sebagaimana berbagai teori yang juga beragam. Psikoanalisis Freudian, baik teori maupun terapi berdasarkan ide-ide Freud telah menjadi basis bagi terapi-terapi moderen dan menjadi salah satu aliran terbesar dalam psikologi Sebagai tambahan, istilah psikoanalisis juga merujuk pada metoda penelitian terhadap perkembangan anak.

B.     Terapi Psikoanalisis
Intervensi khusus dari seorang penganalisis biasanya mencakup mengkonfrontasikan dan mengklarifikasi mekanisme pertahanan, harapan, dan perasaan bersalah. Melalui analisis konflik, termasuk yang berkontribusi terhadap daya tahan psikis dan yang melibatkan tranferens kedalam reaksi yang menyimpang, perlakuan psikoanalisis dapat mengklarifikasi bagaimana pasien secara tidak sadar menjadi musuh yang paling jahat bagi dirinya sendiri: bagaimana reaksi tidak sadar yang bersifat simbolis dan telah distimulasi oleh pengalaman kemudian menyebabkan timbulnya gejala yang tidak dikehendaki. Terapi dihentikan atau dianggap selesai saat pasien mengerti akan kenyataan yang sesungguhnya, alasan mengapa mereka melakukan perilaku abnormal, dan menyadari bahwa perilaku tersebut tidak seharusnya mereka lakukan, lalu mereka sadar untuk menghentikan perilaku itu.
Tujuan Utama dari terapi psikoanalisis yang dikembangkan oleh freud (freud,1913-1914,1963) adalah untuk mebawa hal-hal yang ditekan dan tidak disadari ke alam sadar. Hal tersebut sebagian besar dicapai melalui dua metode terapi:

1)      Asosiasi bebas (free association)
Klien mengungkapkan apapun yang ada pada pikirannya. Asosiasi bebas merupakan proses pengungkapan tanpa sensor dari pikiran-pikiran segera setalah pikiran masuk kebenak kita. Asosiasi bebas dipercaya secara bertahap akan mengahancurkan pertahanan yang menghambat kesadaran tentang proses bawah sadar. Klien diminta untuk tidak menyengsor atau menyaring pikiran, tetapi membiarkan pikiran mereka mengembara secara bebas dari satu pikiran ke pikiran lain. Psikoanalisa tidak menyakini bahwa proses asosiasi bebas benar-benar bebas. Impuls-impuls yang direprsi mendesak untuk diekspresikan/ dilepaskan, menghasilkan suatu kompulsi untuk mengungkapkan ( compulsion to utter).
2)      Analisis mimpi (dream analysis)
Klien menceritakan kejadian-kejadian yang dilihatnya dalam mimpi kepada klinisi untuk kemudian menghubungkan kejadian-kejadian ini secara bebas. Mimpi merupakan “jalan utama menuju ketidaksadaran”. Selama tidur, pertahanan ego melamah dan impuls yang tidak dapat diterima menemukan ekspresinya dalam mimpi. Kerena pertahanan tidak seluruhnya dihapuskan, impuls mengambil bentuk yang disamarka atau diasosiasikan. Dalam teori analitik, mimpi memiliki dua tingkatan muatan:
·         Muatan manifest (manifest content) : materi mimpi yang dialami dan dilaporkan.
·         Muatan Laten (latent content): materi bawah sadar yang disimbolisasi atau diwakili dalam mimpi.
Menurut Freud proses psikoanalisis distimulasi oleh transference, kondisi klien diasumsikan melepaskan hubungan yang penuh konflik dengan orang tuanya melalui cara mentranfer perasaan mengenai orang tuanya kepada klinisi. Ketika perasaan konflik mengenai orang tua terpacu melalui transference, klinisi dapat membantu klien untuk proses Working trought. Pada proses ini, klien dibantu untuk mencapai suatu resoles yang lebih sehat bagi masalahnya disbandingkan dengan apa yang telah terjadi pada masa kanak-kanak. Ketika pelaksaan terapi, sering terjadi (resistance) klien atau menarik diri. Melakukan terapi, melawan hasrat bawah sadarnya, melupakan hal-hal yang penting bukanlah hal yang mudah bagi klien. Dalam hal ini tugas seorang klinis adalah membantu klien untuk mengatasi hal tersebut. Interpretasi adalah sebuah teknik yang mungkin dapat digunakan untuk membantu klien.
3)      Terapi perilaku ( behavior therapy)
Merupakan aplikasi sistematis dari prinsip-prinsip belajar untuk menangani gangguan psikologis. Kerena fokusnya pada perubahan perilaku,bukan perubahan kepribadian atau menggali masa lalu secara mendalam, tetapi perilaku relative, berlangsung umumnya dari beberapa minggu samapai beberapa bulan. Metode adalah
·         Disensitisasi sistematis (systematic desensitization): Melibatkan suatu program terapeutik yang memperlihatkan stimuli yang secara bertahap semakin menakutkan sementara individu tetap merasa santai.
·         Pemaparan Betahap ( gradual exposure): disebut pemaparan in vivo, artinya hidup. Orang yang memiliki masalah fobia secara sengaja dipaparkan pada stimuli yang menimbulkan ketakutan.
·         Modeling: individu mempelajari perilaku yang diharapkan dengan mengamati orang lain yang melakukannya ( Braswell& Kendall,2001). Teknik perilaku juga mengguanakan teknik-teknik yang didasarkan psds operan conditioning atau pengahdiahan (reward) dan hukuma secara sistematis untuk membentuk perilaku yang diharapkan


Daftar Pustaka
https://id.wikipedia.org/wiki/Psikoanalisis
https://alfara27.files.wordpress.com/2012/09/makalah-fik.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar