Pemanfaatan
wahana internet untuk intervensi terapetik sebelumnya lebih umum dikenal sebagai
layanan konseling melalui internet pada profesi konselor dan atau psikolog. Karena terdapat beberapa terminologi yang biasa
digunakan untuk menyebut intervensi terapetik berbasisi
web ini antara lain konseling melalui internet: ce-therapy, terapi online, cyber
counseling,ecounseling, web-counseling, konseling melalui media komputer,
atau konseling jarak jauh.
Wahana ini cukup
mendapat perhatian dari para praktisi kesehatan mental sebagai cara
dalammemberikan layanan kesehatan mental. Mahasiswa di universitas dan para
siswasekolah menengah atas yang memililiki keterbatasan keuangan dan
waktu,seringkali merasa tidak nyaman untuk melakukan pertemuan secara
langsung bertatap muka dengan seseorang ahli, ketidaknyamanan ini terjadi dikarenakan
situasi pertemuan profesional tersebut bersifat klinis. Karena
itulah kelompok ini merupakan sub-populasi yang bisa menerima dan memiliki
ketertarikan untuk menggunakan bentuk layanan e-terapi.
Self-help web-based therapeutic intervention: Merupakan
salah satu dari beberapa bentuk layanan intervensi konseling berbasis internet. Penelitian
menunjukan bahwa bentuk intervensi ini efektif untuk mengatasi
permasalahan depresi dan stress yang terkait dengan burnout atau kejenuhan. Dalam
penelitiannya, Straten mencoba mengukur efektifitas intervensi berbasis
web dalam bentuk bantuan mandiri ini untuk mengurangi depresi, kecemasan
dan kejenuhan. Hasilnya menunjukan bahwa secara statistik dan klinis bantuan
mandiri berbasis web terbukti efektif untuk mengurangi depresi dan
kecemasan. Sejauh ini, penelitian yang dilakukan oleh Traten et.al merupakan
uji coba pertama intervensi pemecahan masalah berbasis web. Efektifitas
intervensi terapetik berbasis web dalam bentuk bantuan mandiri berbasis web seperti juga terapi pertolongan mandiri yang pada umumnya
diberikan dalam bentuk buku dan sebagainya terbukti efektif dalam
mengurangi permasalahan-permasalahan mental.
Menurut Barak et.al (2009) intervensi berbasis web adalah
“program intervensi mandiri berbasis panduan yang diberikan melalui
perspektif online dan dioperasikan melalui sebuah situs dan digunakan oleh
klien yang mencari bantuan kesehatan dan bantuan kesehatan mental yang
dibutuhkan. Program intervensi itu sendiri berusaha untuk menciptakan perubahan
positif, atau mengatasi hingga meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan
pemahaman individu melalui penyediaan berbagai materi kesehatan dengan penggunaan
komponen web berbasis interaktif “. Peluang berkembangnya intervensi terapeutik
berbasis web cukup besar di Indonesia. Apalagi cukup banyak pengakses internet
dari kategori usia pelajar yang secara reguler browsing internet
dan mengunjungi berbagai situs. Beberapa situs
yang cukup popular saat ini misalnya seperti situs jejaring sosial
seperti facebook, twitter, friendster, high5
dan lain sebagainya baik melaui PC, laptop, notebook dan juga telepon
seluler. Salah satu alasan itulah yang menjadikan pengembangan konseling
melalui internet bagi dunia pendidikan, perguruan tinggi pada khususnya, memiliki potensi menjadi hal yang mudah diterima bagi para pelajar
atau mahasiswa. Mengacu kepada berbagai data mengenai kejenuhan mahasiswa sebelumnya
dan melihat karakteristik pengguna internet dan potensi perkembanganya,
maka pengembangan model program konseling melalui internet untuk
mengatasi kejenuhan mahasiswa memang suda dirasakan sebagai suatu kebutuhan.
Karena pada masa-masa sekarang hingga masa yang akan datang, pelayanan kesehatan mental bukan hanya diberikan secara tradisional melalui
tatap-muka, akan tetapi juga melalui internet.
Wallace
(1999) menyatakan bahwa bukanlah hal yang mengherankan meski paradoks bahwa secara psikologis penggunaan internet mendukung dan
meningkatkan sikap altruistik penggunanya,dan pada waktu yang sama
juga dapat melepaskan sejumlah besar agresi penggunanya. Salah satu contoh yang paling bermakna mengenai altruisme diinternet
adalah yang terkait dengan forum dukungan emosional, seperti www.janganbunuhdiri.net yang
dikembangkan oleh para psikolog UniversitasIndonesia yang memberikan layanan bantuan
krisis untuk mencegah perilaku bunuh diri bagi mereka yang memiliki keinginan untuk bunuh diri, ataupun web
forum pada umumnya dimana anggota yang senior akan membantu perkembangan
pendatang baru atau “newbie” agar dapat menikmati manfaat yangsebesar-besarnya
dari keanggotaanya di forum yang bersangkutan.
Dalam
konteks penelitian ini, peneliti melakukan pengembangan model program layanan konseling melalui internet (intervensi terapeutik berbasis web
dalam bentuk bantuan mandiri) untuk mengatasi permasalahan kejenuhanmahasiswa.
Sehingga berdasarkan sumber masalah tersebut, maka rumusan masalah yang dapat diidentifikasikan dalam penelitian ini adalah bagaimana
pengembangan suatu model program layanan konseling melalui internet (intervensi
terapeutik berbasis web dalam bentuk bantuan mandiri) untuk mengatasi
kejenuhan mahasiswa. Online merupakan salah satu sumber daya utama yang dapat
memungkinkannya dilakukan penelitian tersebut.
·
Pemahaman
akan stress sebagai penyebab kejenuhan
1. Membantu
mahasiwa memahami tentang stress sebagai pemicu kejenuhan dan
mengidentifikasireaksi fisik, psikologis
dan perilaku terhadap stress,memahami tipe perilaku dalam menghadapi
stress. Sistem teknis: Membaca secara online
dan Pengunduhan berkas melalui web. Medium: Artikel bacaan
dan penugasan latihan observasi mandiri.
2. Pengembangan
Keterampilan mengatasi stress: Membantu mahasiswamengembangkan
keterampilan berbagai teknik mengatasi stresself talk, imaginasi dan relaksasi,menjadi
asertif dan manajemen kemarahan Sistem teknis: Membaca dan menonton video online. Baik artikel maupun
video dapatdiunduh melalui web. Medium: Artikel bacaan, Artikel Video dan
penugasan.
3. Pengembangan
keterampilan belajar membantu mahasiswa
mengatasi permasalahan belajar, sepertimenghadapi tugas
kuliah,membuat perencanaan waktu danmenghindari prokrsinasi.
4. Pengembangan
rasa percaya diri membantu mahasiswa mengembangkan rasa percaya diri dan
menerima diri apa adanya.
Program
intervensi ini terdiri dari empat sesi, dua sesi pertama merupakan intervensi
yang bertujuan untuk membantu mahasiswa mengatasi kelelahan emosional dengan
cara mengidentifikasi berbagai permasalahan stress
sebagai pemicu kejenuhan dan mengembangkan berbagai keterampilan teknik
- teknik mengatasi stress. Dua sesi yang terakhir akan fokusi pada
pengembangan diri yang diharapkan dapat memberikan implikasi dalam meningkatkan
pencapaian pribadi mahasiswa. Validitas program ini telah
dinilai oleh seorang pakar dengan latar belakang psikologi klinis dan
dinyatakan layak sebagai intervensi untuk mengatasi kejenuhan mahasiswa
yang fokus pada area kelelahan emosional dan rendahnya pencapaian pribadi.
Daftar Pustaka
Nabilah. Program
Hipotetik Intervensi Terapeutik Berbasis web dalam Bentuk Bantuan Mandiri
untuk Mengatasi Kejenuhan Mahasiswa. Jurnal Universitas Islam Indonesia
Agustin, Mubiar. (2009). Model
Konseling Kognitif-Perilaku untuk Menangani Kejenuhan Belajar Mahasiswa (Studi
Pengembangan Model Konseling pada
Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2008/2009).Disertasi.
Program Studi Bimbingan Penyuluhan SekolahPascasarjana Universitas Pendidikan
Indonesia. Bandung
Barak, Azy et.al. (2009). Defining
Internet Supported Therapeutic Intervention; Annals of Behavioral Medicine Ann
Behav Med . Vol. 38. (4-17). Springer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar