Rabu, 11 Desember 2013


Pengertian Ideologi dan Langkah-langkah Berpandangan Hidup  yang Baik

A. Pengertian Ideologi
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan "sains tentang ideas". Pengertian ideologi dapat dianggap sebagai visi yang luas, sebagai cara memandang segala sesuatu.Pengertian Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi intisari politik. Secara umum,Pengertian ideologi diartikan sebagai suatu kumpulan gagasan, ide-ide dasar, keyakinan serta kepercayaan yang bersifat sistematis yang memberikan arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam kehidupan nasional suatu bangsa dan negara. Berikut ini pengertian ideologi menurut para ahli: 
  • Ali Syariati, mendefinisikan ideologi sebagai keyakinan-keyakinan dan gagasan-gagasan yang ditaati oleh suatu kelompok, suatu kelas sosial, suatu bangsa atau suatu ras tertentu.
  • Alfian, menyatakan ideologi adalah suatu pandangan atau sistem nilai yang menyeluruh dan mendalam ten tang bagaimana cara yang sebaiknya, yaitu secara moral dianggap benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai segi kehidupan.
  • C.C. Rodee menegaskan ideologi adalah sekumpulan gagasan yang secara logis berkaitan dan mengidentifikasikan nilai-nilai yang memberi keabsahan bagi institusi dan pelakunya.
  • Destutt de Tracy mengartikan ideologi sebagai "science of ideas" di mana di dalamnya ideologi dijabarkan sebagai sejumlah program yang diharapkan membawa perubahan institusional (lembaga) dalam suatu masyarakat.
  • Descartes, ideologi adalah inti dari semua pemikiran manusia.
  • Francis Bacon, ideologi adalah sintesa pemikiran mendasar dari suatu konsep hidup.
  • Harold H. Titus, mendefinisikan ideologi adalah sebagai suatu istilah yang dipergunakan untuk sekelompok cita-cita. mengenai berbagai macam masalah politik dan ekonomi serta filsafat sosia serta filsafat sosial yang dilaksanakan bagi suatu rencana sistematis tentang cita-cita yang dijalankan oleh kelompok atau lapisan masyarakat.
  • Machiavelli, ideologi adalah sistem perlindungan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa.
  • M. Sastraprateja, ideologi adalah sebagai perangkat gagasan atau pemikiran yang berorientasi pada tindakan yang diorganisir menjadi suatu sistem yang teratur.
  • Murdiono, ideologi adalah kompleks pengetahuan dan nilai yang secara keseluruhan menjad landasan bagi seseorang (masyarakat) untuk memahami jagad raya dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengelolanya.
  • Karl Marx, ideologi merupakan alat untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
  • Kirdi Dipoyuda mengartikan ideologi sebagai suatu kesatuan gagasan-gagasan dasar yang sistematis dan menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya baik individual maupun sosial, termasuk kehidupan negara.
  • Soerjanto Poespowardojo, merumuskan ideologi sebagai kompleks pengetahuan dan nilai, yang secara keseluruhan menjadi landasan bagi seseorang (atau masyarakat) untuk memahami jagat ray a dan bumi seisinya serta menentukan sikap dasar untuk mengolahnya.
  • Thomas H., ideologi adalah suatu cara untuk melindungi kekuasaan pemerintah agar dapat bertahan dan mengatur rakyatnya.
  • W White, memberikan pengertian bahwa ideologi adalah soal cita-cita politik atau doktrin (ajaran) dari suatu lapisan masyarakat atau sekelompok manusia yang dapat dibeda-bedakan.

B. Langkah-Langkah Berpandangan Hidup yang Baik
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup walaupun bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memperlakukan pandangan hidup iti tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang  memperlakukan pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada  pula yang memperlakukan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan sebagainya. Akan tetapi yang terpenting, kita seharusnya mempunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karena hanya dengan mempunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan pandangan hidup sebagai sarana mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik, adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
1. Mengenal
     Mengenal  merupakan  suatu  kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya  yang dalam hal ini  mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia.
2.  Mengerti 
          Tahap  kedua  untuk  pandangan hidup yang baik  adalah mengerti. Mengerti disini dmaksudkan mengerti  terhadap pandangan itu  sendiri. Bila dalam brnegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam pandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana  mengatur kehidupan bernegara. Mengerti terhadap pandangan hidup di sini memegang peranan penting. Karena dengan mengerti ada kecenderungan mengikuti apa yang terdapat dalam pandangan hidup ini
3. Menghayati
 Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan  hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan  menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri. Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya yaitu dengan memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa  hal-hal  yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya  kepada orang yang dianggap  lebih tau dan lebih berpengalaman mengenai isi  pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh  mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.
4. Meyakini 
    Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara dari  kehidupan di akherat, maka hendaknya kita menyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu  hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya. Dengan meyakini berarti secara langsung ada penerimaan yang ikhlas terhadap pandangan hidup  itu. Adanya sikap menerima  secara ikhlas ini maka ada kecenderungan untuk selalu berpedoman kepadaNya dalam segala tingkah laku dan tindak tanduknya selalu  dipengaruhi oleh pandangan hidup yang diyakininya. Dalam menyakini ini penting juga adanya iman yang teguh. Sebab iman yang teguh ini tak akan berpengaruh oleh pengaruh dari dirinya yang menyebabkan dirinya tersugesti.
5. Mengabdi    
    Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan menyakini sesuatu yang telah  dibenarkan dan diterima oleh dirinya, lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka  kita akan merasakan manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat. Mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaatitu sendiri bisa  terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu dialam akherat. Dampak berpandangan hidup islam  yang antara lain yaitu mengabdi kepada orang tua. Dalam  mengabdi kepada orang tua  bila didasari oleh pandangan hidup Islam aka akan cenderung untuk selalu disertai dengan ketaatan dalam mengikutisegala perintahNya. Setidak-tidaknya kita menyadari bahwa kita sudah selayaknya mengabdi  kepada orang tua . Karena itu dahulu dari bayi sampai dapat berdiri sendiri  toh diasuhnya dan juga kita didik kepada hal yang baik.
6. Mengamankan
    Mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdi diri pada suatu pandangan hidup lalu ada  orang lainyang mengganggu dan atau menyalahkannya tentu dia tidak  menerima dan bahkan cenderung untuk mengadakan perlawanan. Hal ini karena kemungkinan merasakan bahwa dalam berpandangan hidup itu telah mengikuti langkah-langkah sebelumnya yang ditempuhnya itu telah dibuktikan kebenarannya sehingga akibatnya bila ada orang lain yang mengganggunya maka dia pasti akan mengadakan suatu respon entah respon itu berwujud tindakan atau lainnya. Proses mengamankan ini merupakan  langkah terakhir. Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya lalu akan ada proses mengamankan ini. Langkah yang  terakhir ini merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan  iman yang teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan hidup itu.




Hubungan Kegelisahan dengan Pengharapan

A. Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata “gelisah”. Gelisah artinya rasa yang tidak tentram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar lagi (menanti), cemas dan sebagainya. Kegelisahan menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, artinya merasa gelisah, khawatir, cemas atau takut dan jijik. Rasa gelisah ini sesuai dengan suatu pendapat yang menyatakan bahwa manusia yang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau takut.Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisahan. Kegelisahan yang cukup lama akan menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia.

Manusia selama ini seringkali tenggelam dalam kegelisahan. Berbagai penyebab kegelisahan telah menyita waktu dan perhatian manusia, dan sayangnya banyak yang tidak menyadari betapa mengganggunya kegelisahan itu. Kegelisahan yang timbul dalam diri kita sebenarnya dibuat oleh kita sendiri, kita ciptakan mereka di dalam pikiran kita melalui ketidakmampuan ataupun kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan dan melalui khayalan yang melambung serta kesalahan dalam menilai setiap kejadian atau benda. Hanya jika kita dapat melihat suatu kejadian atau benda dengan apa adanya, bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang kekal di dunia ini dan bahwa keakuan kita sendiri merupakan khayalan liar yang membawa kekacauan dalam pikiran yang tidak terlatih. Kegelisahan adalah suatu rasa tidak tenteram, tidak tenang, tidak sabar, rasa khawatir/cemas pada manusia. Kegelisahan merupakan gejala universal yang ada pada manusia manapun. Namun kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingakah laku atau gerak – gerik seseorang dalam situasi tertentu. Jadi, kegelisahan merupakan sesuatu yang unik sebagai manifestasi dari perasaan tidak tenteram, khawatir, ataupun        cemas.

Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkahlaku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala gerak gerik atau tingkah laku itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mondar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala, duduk merenung sambil memegang kepala, duduk dengan wajah murung,malas bicara, dan lain-lain.kegelisahan juga merupakan ekspresi dari kecemasan. Masalah kecemasan atau kagalisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.

Hal ini terjadi karena adanya keterbatasan manusia untuk dapat mengetahui hal-hal yang akan datang atau yang belum terjadi. Hal ini terjadi misalnya karena adanya suatu harapan, atau adanya ancaman. Manusia gelisah karena takut terhadap dosa-dosa dan pelanggaran (yang telah dilakukan), takut terhadap hasil kerja (tidak memenuhi kepuasan spiritual), takut akan kehilangan milik (harta dan jabatan), atau takut menghadapi keadaan masa depan (yang tidak disukai). Sedangkan sumber kegelisahan berasal dari dalam diri manusia (internal) misalnya rasa lapar, haus, rasa sepi, dan dari luar diri manusia (eksternal) misalnya kegelisahan karena diancam seseorang.

B. Pengertian Pengharapan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, diterangkan bahwa pengharapan berasal dari kata dasar harap yang berarti mohon, minta, keinginan supaya sesuatu terjadi dan sesuatu itu biasanya hal yang sesuai dengan kebutuhan atau keinginan. Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan bebuah kebaikan di waktu yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, namun diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud. Namun ada kalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau berusaha. Beberapa pendapat menyatakan bahwa esensi harapan berbeda dengan "berpikir positif" yang merupakan salah satu cara terapi/ proses sistematis dalam psikologi untuk menangkal "pikiran negatif" atau "berpikir pesimis". Kalimat lain "harapan palsu" adalah kondisi dimana harapan dianggap tidak memiliki dasar kuat atau berdasarkan khayalan serta kesempatan harapan tersebut menjadi nyata sangatlah kecil.Pengharapan sebagai Sikap dan cara hidup Manusia
Sikap dan cara hidup yang berpengharapan dapat dilakukan dengan:

1.Selalu berpikir dan bertindak atas dasar bahwa “pasti ada jalan keluar.” Sesulit apapun persoalannya, jalan keluar selalu tersedia. Yang perlu diingat, kesulitan adalah bukan akhir dari segala-galanya. Kesulitan adalah alat Bantu bagi kita untuk menemukan jawaban atau jalan keluar yang terbaik dari setiap masalah yang ada. Kesulitan bukanlah jalan buntu dari masalah tapi kesulitan adalah jalan keluar yang tertunda.

2. Tekun dan berdayajuang tinggi. Ini merupakan syarat untuk bias memiliki pengharapan yang berkemenangan.

3.Sanggup menghadapi segala tantangan kehidupan. Tantangan kehidupan adalah sebuah harapan bahwa di balik sebuah tantangan, selalu ada makna, hasil sesuatu yang didapatkan.

4.Berserah kepada kehendak Allah

C. Contoh Kasus Hubungan antara Kegelisahan dan Pengharapan
            Aku tinggal di sebuah Desa yang bernama Desa Sari aku tinggal bersama ibu dan adik-adikku yang masih kecil, ayahku telah meninggal sejak aku umur 6 tahun. Kegiatan sehari-hari kami adalah membantu ibu mencari uang untuk makan sehari-hari, seperti mencari kayu, mencari rumput untuk makanan sapi, membantu ibu bertani dan lain-lain. Sejenak aku berfikir, tidak mungkin setiap hari seperti ini, ibu juga sudah tua tidak mungkin lagi jika terus-terusan bekerja seperti ini, adikku pun harus menjadi orang yang sukses agar ibu bahagia dan bapak di alam sana juga bahagia melihatnya.
Keesokan harinya aku berbicara kepada ibu mengenai rencanaku pergi ke Jakarta untuk mencari pekerjaan dan ibu pun menyetujuinya walaupun ibu sempat menolaknya karna menurutnya Jakarta adalah kota yang jahat, banyak kejahatan di Kota Jakarta itu. Sorenya pun aku pergi ke Jakarta dengan harapan Aku pulang membawa uang yang banyak untuk ibu dan adik-adikku tercinta.
Sesampainya aku di Jakarta aku mencari pekerjaan dengan susah payah dan akhirnya aku mendapatkan pekerjaan menjadi seorang Office Girl gajinya pun lumayan untuk makan sehari-hari dan untuk ditabung. Karna aku pegawai yang rajin dalam bekerja, jabatanku pun dinaikkan menjadi ketua Office Girl. Tentu tidak mudah menjadi seorang pemimpin karna banyak orang yang tidak suka dan iri kepadaku tapi aku tak peduli aku pun tetap bekerja semaksimal mungkin hingga akhirnya aku mendapatkan teman laki-laki di kantorku itu. Aku pun pulang ke Desa bersama teman laki-lakiku itu dan membawa uang yang banyak untuk ibu dan adik serta untuk meminta restu kepada ibu. Akhirnya aku memutuskan untuk mengajak ibu dan adik tinggal di Jakarta.
Akhirnya harapanku untuk menyekolahkan adikku sampai jenjang pendidikan yang tinggi terwujud, membahagiakan ibuku dengan cara membelikannya rumah terwujud, aku pun sudah menikah dengan teman laki-lakiku itu dan kami sekeluarga sekarang hidup bahagia. Ternyata kegelisahan ibu tentang kota Jakarta tidak semuanya benar.

Tanggapan Saya:
Kegelisahan akan suatu hal memang selalu datang, tetapi kita tidak boleh selalu mengambil unsur negatif dari kegelisahan itu sendiri tetapi kita juga harus berfikir kedepan btentang apa yang akan terjadi (dalam hal positifnya). Gelisah dalam suatu hal boleh tapi janganlah terlalu difikirkan karna akan mengganggu kesehatan tubuh kita. Saya anjurkan dalam kehidupan sehari-hari, setiap detik, setiap menit selalulah berfikir positif karna berfikir positif banyak mengandung manfaat selain kita jadi tidak ada beban, kita juga akan terhindar dari dosa
Pengharapan seseorang itu sangat diperlukan karna harapan itu sama saja seperti cita-cita. Pepatah mengatakan “raihlah cita-citamu setinggi langit” sebelum kita melakukan sesuatu pasti selalu ada harapan. Harapan tidak bisa dilepaskan dari kegelisahan karna dimana ada harapan disitu pasti ada kegelisahan. Seperti contoh yang saya buat diatas ‘aku’ pergi ke Jakarta dengan harapan pulang membawa uang yang banyak untuk ibu dan adik-adikku tetapi di sisi lain ibu khawatir, karna kota Jakarta banyak kejahatan, karna ibu berkata seperti itu aku pun juga gelisah dan takut dengan apa yang ibu katakan nantinya akan terjadi kepadaku. Tetapi karna aku berfikir positif maka semua kegelisahan yang aku dan ibu takutkan tidak terjadi kepadaku.
Letak hubungan kegelisahan dan pengharapan adalah saat kita mulai untuk berharap dan saat kita mulai untuk memulai dan memikiran hal apa yag kita harapkan. Disitu kita dapat mulai merasakan rasa kecemasan. Mengapa demikian? Karena kita akan cemas dengan potensi dan kemampuan apa yang dimiliki oleh kita. Kita gelisah apakah kita mampu untuk melaksanakan harapan kita sesuai dengan potensi yang kita meliki. Dan demikain hubungan kegelisahan dan pengaharapan.  Adapun persamaannya yaitu keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.




Pemahaman Tentang Tanggung Jawab


A. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab memiliki arti yaitu berkewajiban untuk menanggung dan memikul jawab,secara sederhananya tanggung jawab adalah menanggung segala sesuatu yang telah atau sudah terjadi dan dialami. Adapun tanggung jawab secara definisi merupakan kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan baik yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Tanggung jawab bersifat kodrati, yang artinya tanggung jawab itu sudah menjadi bagian kehidupan manusia bahwa setiap manusia dan yang pasti masing-masing orang akan memikul suatu tanggung jawabnya sendiri-sendiri. Apabila seseorang tidak mau bertanggung jawab, maka tentu ada pihak lain yang memaksa untuk tindakan tanggung jawab tersebut. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu:
1. Dari sisi yang berbuat
2. dari sisi yang kepentingan pihak lain.
Tanggung jawab adalah ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannyaitu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Arti tanggung jawab juga dapat diartikan seperti ini. Tanggung Jawab adalah kesadaran diri manusia terhadap semua tingkah laku dan perbuatan yang disengaja atau pun tidak di sengaja. Tanggung jawab juga harus berasalah dari dalam hati dan kemauan diri sendiri atas kewajiban yang harus di tanggung jawabkan. Contohnya adalah seorang mahasiswa, seorang mahasiswa memiliki kewajiban untuk belajar agar mahasiswa itu sendiri dapat bertanggung  jawab atas hasil nya nanti apakah dia akan mendapat nilai A,B,C,D,atau E dan setelah lulus nanti mahasiswa harus bertanggung jawab atas kehidupannya sendiri. Timbulnya tanggung jawab itu karna seseorang bermasyarakat dengan yang lainnya dan hidup bersama dilingkungan alam. Manusia tidak boleh dan tidak bisa berbuat semaunya terhadap sesama manusia atau alam sekitarnya. Manusia harus menciptakan keseimbangan, keselarasan antara sesama manusia di lingkungan sekitar. Tanggung Jawab bersifat kodrati yaitu sudah pasti tanggung jawab itu harus ada didalam diri setiap manusia, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan rasa tanggung jawab yang besar. Apabila ia tidak mau dan tidak bisa bertanggung jawab, maka ada pihak lain yang harus memaksa tanggung jawab itu. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari sisi yang berbuat dan dari sisi yang kepentingan pihak lain. Dari sisi si pembuat ia harus menyadari akibat - akibat perbuatannya itu dengan demikian ia sendiri juga yang harus merubah ke dalam keadaan baik. Dari sisi pihak lain apabila si pembuat tidak mau dan tidak bisa bertanggung jawab, pihak lain yang akan membuat menjadi lebih baik dengan cara individual ataupun dengan cara kemasyarakat. Tanggung jawab adalah ciri - ciri manusia yang beradab atau (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena adanya rasa sadar dan menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu dan menyadari bahwa pihak  lain pasti memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh dan diusahakan melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

B. Macam-macam Tanggung Jawab
Tujuan manusia berjuang itu untuk memenuhi keperluannya sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya itu manusia juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan, yaitu kekuasaan Tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia atau hubungan yang dibuatnya, atas dasar ini, lalu dikenal beberapa jenis tanggung jawab, yaitu:

1) Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang telah diatur sedemikian rupa dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam-macam agama.

2) Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.

3) Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, ister, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.

4) Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.

5) Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada Negara.

C. Contoh Kasus Tanggung Jawab
Ahmad Abdul Qodir Jaelani alias Dul, anak musisi Ahmad Dhani yang menjadi salah satu korban kecelakaan maut di KM 82.000 Tol Jagorawi pada Minggu (8/9/2013) dini hari. Kecelakaan itu terjadi usai Dul mengantar pacarnya pulang. Dul dengan temannya berinisal N pada saat kecelakaan mengendarai mobil Mitsubishi Lancer Evo berwarna hitam dengan plat nomor B 80 SAL. Peristiwa maut itu berawal ketika sebuah mobil sedan Lancer Evo yang dikendarai Dul melaju kencang dari arah Bogor dan lepas kendali sehingga menabrak pembatas jalan. Di saat bersamaan, minibus Grand Max dengan nomor polisi B 1349 TFM yang ditumpangi 13 orang melaju dari arah Taman Mini menuju Cibubur. Akibat kecelakaan tersebut, 5 penumpang Grand Max tewas seketika di tempat kejadian, sementara beberapa orang lainnya mengalami luka-luka.
Ahmad Dhani tak hanya berdiam meratapi nasib yang dialami oleh anaknya, Ahmad Dhani pun berusaha untuk bertanggung jawab untuk pihak korban kecelakaan anaknya tersebut. Niat Ahmad Dhani untuk membangun yayasan yatim piatu didukung oleh teman-teman dekatnya. Tidak hanya dari kalangan seniman, namun sampai pejabat juga ikut menyumbangkan dana. Semua dana tersebut merupakan bentuk solidaritas teman teman kepada Dhani. Dhani mengaku ia tidak meminta bantuan tersebut. Namun teman temannya tetap memberi sebagai bentuk kepedulian.
Saat ini Dhani masih mengumpulkan dana dan merencanakan pembangunan yayasan yatim piatu. Yayasan tersebut rencananya akan dibangun di sekitar Jakarta dan diberi nama Abdul Qodir Jaelani, diperuntukan bagi anak anak yatim dan piatu. Tak lama setelah kecelakaan di tol Jagorawi yang melibatkan putranya, musisi Ahmad Dhani langsung mendatangi satu-persatu keluarga korban meninggal. Sebagai bentuk pertanggungjawaban moril, Dhani bersedia menanggung biaya penguburan sampai pendidikan anak-anak dari korban meninggal. Salah satunya adalah Muhammad Rizki (2), anak dari Nurmansyah (31) salah satu dari korban meninggal dalam kecelakaan maut itu. Pembicaraannya fokus pada tanggung jawab secara moril kepada keluarga korban, tentang pendidikan anak-anak. Dhani mengirim utusannya untuk membuatkan surat kesepakatan perihal perjanjian biaya pendidikan anak korban.
Keluarga Nurmansyah mengaku sangat bersyukur dengan kedatangan dan itikad baik mantan suami Maia Estianty itu yang mau membantu keluarga korban. Tindakan cepat Dhani membesarkan hati mereka. Salah satu perwakilan keluarga korban membenarkan apa yang dikatakan Dhani. Meski sama-sama sedang menderita, Dhani mau meluangkan waktu untuk mendatangi kediaman korban satu persatu. "Puas dengan kedatangan Mas Dhani ke keluarga Nurmansyah, dia buktikan tanggungjawab. Saya rasakan empati, anaknya juga dirawat, itu sudah takdir dari Allah SWT," tandas sepupu Nurmansyah, Rendy.
Tanggapan Saya:
Dari uraian di atas dapat di tarik suatu kesimpulan bahwa tanggung jawab dalam konteks pergaulan manusia adalah suatu keberanian. Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala hal yang menjadi tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang lain, adil, bijaksana, tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab, orang yang bersangkutan akan selalu berusaha memenuhi kewajibannya melalui seluruh potensi dirinya.
Orang yang bertanggung jawab adalah orang mau berkorban untuk kepentingan orang lain ataupun orang banyak. Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh kebahagiaan, sebab ia dapat menunaikan kewajibannya dengan baik. Kebahagiaan tersebut dapat dirasakan oleh dirinya sendiri ataupun oleh orang lain/banyak. Sebaliknya orang yang tidak bertanggung jawab akan menghadapai kesulitan, sebab ia tidak melaksanakan kewajibannya dengan baik dan tentunya tidak mengikuti aturan, norma serta nilai-nilai yang berlaku.