Rabu, 29 Juni 2016

Terapi Kelompok

Pengertian Terapi Kelompok 
 Terapi Kelompok adalah psikoterapi yang dilakukan pada sekelompok klien bersama-samadengan jalan berdiskusi satu sama lain dipimpin oleh seorang terapis atau petugas kesehatan jiwayang terlatih. (Direktorat Kesehatan Jiwa )Terapi kelompok adalah perawatan modalitas untuk lebih dari satu orang yang menyediakan hasil yang terapeutik untuk individu. (Deborah Atai Otong)
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok pasien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist atau petugas kesehatan jiwa yang telah terlatih (Pedoman Rehabilitasi Pasien Mental Rumah Sakit Jiwa di Indonesia dalam Yosep, 2007).
Terapi kelompok adalah terapi psikologi yang dilakukan secara kelompok untuk memberikan stimulasi bagi pasien dengan gangguan interpersonal (Yosep, 2008). Terapi Kelompok adalah bentuk terapi yang melibatkan satu kelompok dari pertemuan yangtelah direncanakan oleh seorang terapis yang ahli untuk memfokuskan pada satu atau lebih dalam hal:

1.      Kesadaran dan pengertian diri sendiri.
2.      Memperbaiki hubungan interpersonal.
3.      Perubahan tingkah laku.Terapi Kelompok adalah proses keperawatan teurapeutik yang dilakukan dalam kelompok. (Judih Haber)

Jadi dapat disimpulkan bahwa Terapi kelompok merupakan metoda pekerjaan sosial yangmenggunakan kelompok sebagai media proses pertolongan profesional. Maksudnya ialahin dividu-individu yang mengalami masalah sejenis disatukan dalam kelompok penyembuhan dankemudian dilakukan terapi dengan dibimbing atau didampingi oleh seorang atau satu tim petugas kesehatan.

Tujuan Terapi Kelompok 
 Tujuan Umum :
-          Meningkatkan kemampuan uji realitas
-          Membentuk sosialisasi
-          Meningkatkan fungsi psikologis : meningkatkan kesadaran tentang hubungan antara reaksi emosional dengan perilaku defensive
-          Membangkitkan motivasi bagi kemampuan fungsi kognitif dan afektif 
Tujuan Khusus :
-          Meningkatkan identitas diri
-          Menyalurkan emosi
-          Keterampilan hubungan social
Tujuan Rehabilitatif :
-          Meningkatkan kemampuan hidup mandiri
-          Soialisasi di tengah masyarakat
-          Empati
-          Meningkatkan pengetahuan problema hidup dan penyelesaian.

Tahapan dalam Terapi Kelompok

Kelompok sama dengan individu, mempunyai kapasitas untuk tumbuh dan berkembang. Kelompok akan berkembang melalui empat fase, yaitu: Fase prakelompok; fase awal kelompok; fase kerja kelompok; fase terminasi kelompok (Stuart & Laraia, 2001 dalam Cyber Nurse, 2009).

1.      Fase Prakelompok
Dimulai dengan membuat tujuan, menentukan leader, jumlah anggota, kriteria anggota, tempat dan waktu kegiatan, media yang digunakan. Menurut Dr. Wartono (1976) dalam Yosep (2007), jumlah anggota kelompok yang ideal dengan cara verbalisasi biasanya 7-8 orang. Sedangkan jumlah minimum 4 dan maksimum 10. Kriteria anggota yang memenuhi syarat untuk mengikuti TAK adalah : sudah punya diagnosa yang jelas, tidak terlalu gelisah, tidak agresif, waham tidak terlalu berat (Yosep, 2007).
2.      Fase Awal Kelompok
Fase ini ditandai dengan ansietas karena masuknya kelompok baru, dan peran baru. Yalom (1995) dalam Stuart dan Laraia (2001) membagi fase ini menjadi tiga fase, yaitu orientasi, konflik, dan kohesif. Sementara Tukman (1965) dalam Stuart dan Laraia (2001) juga membaginya dalam tiga fase, yaitu forming, storming, dan norming.
a)      Tahap orientasi Anggota mulai mencoba mengembangkan sistem sosial masing-masing, leader menunjukkan rencana terapi dan menyepakati kontrak dengan anggota.
b)      Tahap konflik Merupakan masa sulit dalam proses kelompok. Pemimpin perlu memfasilitasi ungkapan perasaan, baik positif maupun negatif dan membantu kelompok mengenali penyebab konflik. Serta mencegah perilaku perilaku yang tidak produktif (Purwaningsih & Karlina, 2009).
c)      Tahap kohesif Anggota kelompok merasa bebas membuka diri tentang informasi dan lebih intim satu sama lain (Keliat, 2004).
3.      Fase Kerja Kelompok
Pada fase ini, kelompok sudah menjadi tim. Kelompok menjadi stabil dan realistis (Keliat, 2004). Pada akhir fase ini, anggota kelompok menyadari produktivitas dan kemampuan yang bertambah disertai percaya diri dan kemandirian (Yosep, 2007).
4.      Fase Terminasi
Terminasi yang sukses ditandai oleh perasaan puas dan pengalaman kelompok akan digunakan secara individual pada kehidupan sehari-hari. Terminasi dapat bersifat sementara (temporal) atau akhir (Keliat, 2004).

Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar